Mesin pelet industri merupakan mesin yang ramah lingkungan. Saat mengolah sampah plastik di mesin pelet industri, berbagai jenis plastik menunjukkan variasi warna yang berbeda. Perubahan ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk jenis bahan mentah, berapa kali bahan tersebut didaur ulang, dan kondisi pemrosesan.
Polivinil klorida
Setelah satu kali regenerasi, plastik PVC menunjukkan warna coklat muda. Setelah tiga kali regenerasi, warnanya menjadi coklat hampir buram. Perubahan ini terutama disebabkan oleh reaksi oksidasi dan degradasi yang disebabkan oleh pemrosesan suhu tinggi. Perlu dicatat bahwa PVC keras dan lunak harus diregenerasi dengan stabilisator untuk menjaga stabilitas warna.

polietilen
Polietilen berkurang fungsinya setelah regenerasi dan berubah warna menjadi kuning. Hal ini mungkin disebabkan oleh suhu tinggi dan reaksi kimia selama proses regenerasi. Sedangkan viskositas polietilen densitas tinggi menurun setelah ekstrusi berulang kali. Sedangkan polietilen densitas rendah menunjukkan tren peningkatan.
polipropilena
Setelah satu regenerasi polypropylene, warnanya tetap hampir sama, tetapi indeks lebur meningkat. Setelah dua kali atau lebih regenerasi, warna memburuk, tetapi indeks lebur tetap meningkat. Meskipun ada sedikit penurunan kekuatan patah dan perpanjangan setelah regenerasi. Namun, biasanya tidak ada masalah signifikan dalam penggunaan praktis.

Polistiren
Polistiren daur ulang memiliki warna kuning, yang biasanya memerlukan pewarnaan untuk mengimbanginya. Degradasi fungsional bahan daur ulang berbanding lurus dengan berapa kali bahan tersebut didaur ulang.

Secara keseluruhan, berbagai plastik menunjukkan tren warna spesifik setelah dilelehkan dalam mesin pelet industri. Memahami perubahan ini dapat membantu dalam mengadopsi metode perlakuan yang sesuai selama proses daur ulang untuk memastikan kualitas dan kinerja plastik daur ulang.
